Untuk mengatur agar
menghasilkan gambar yang sesuai, Coba anda kunjungi Link Ini : http://endoflow.com/exposure/ . Disana
anda akan dihadapkan pada sebuah tampilan yang terdapat tulisan Aperture,
Exposure Time, Sensitivity dan Exposure Value. Silahkan anda masukan settingan angka yang akan di gunakan, lalu lihat pada bagian Exposure Value di bawah angka "EV100=" akan ada keterangan/contoh tempat yang cocok untuk settingan tersebut.
Dibawah ini adalah Contoh hasil perhitungan dari link tadi, ternyata tidak terlalu berbeda dengan keterangan di Foto.
1. Apeture : f/1.2 Exposure Time : 1/200s Sensitivity (ISO) : 800 Exposure Value (EV100)= 5
Dengan keterangan : Night home interiors, average light. School or church auditoriums.Subjects lit by campfires or bonfires. (Interior rumah malam, rata-rata cahaya. Auditorium sekolah atau gereja Subjek diterangi oleh api unggun atau api unggun.)
Dengan hasil gambar :
2. Apeture : f/1.2 Exposure Time : 1/400s Sensitivity (ISO) : 100 Exposure Value (EV100)= 9
Dengan keterangan : Landscapes, city skylines 10 minutes after sunset. Neon lights, spotlighted subjects. (Landsekap, cakrawala kota 10 menit setelah matahari terbenam. Lampu neon, lampu sorot mengenai subjek.)
Dengan hasil gambar :
|
Sumber : https://edwinsetiawan.files.wordpress.com |
3. Apeture : f/4.2 Exposure Time : 1/3 0s Sensitivity (ISO) : 180 Exposure Value (EV100)= 8
Dengan keterangan : Las Vegas or Times Square at night. Store windows. Campfires, bonfires, burning buildings. Ice shows, football, baseball etc. at night. Interiors with bright florescent lights. (Las Vegas atau Times Square di malam hari. Simpan jendela Campfires, api unggun, bangunan yang terbakar. Pertunjukan es, sepak bola, bisbol dll di malam hari. Interior dengan lampu neon terang.)
Dengan hasil gambar :
|
Sumber : http://www.futureplc.com/ |
3. Contoh Hasil Jepretan Menggunakan Settingan Segitiga Exposure
Para Fotografer - fotografer handal di luar sana sudah menganggap settingan ini sebagai pokok utama untuk menghasilkan gambar yang bagus, terutama pada gambar - gambar extreme seperti Panning, Zoom Blur, Star trail dan Milky Way. untuk lebih jelasnya lagi yuk di simak.
1. Panning
|
Sumber : https://selincetin.files.wordpress.com |
Untuk mengambil foto seperti di atas, settingan yang paling di prioritaskan adalah Shutter Speed. Untuk menyeting Apeture dan ISO, gunakan Tv mode atau mode Shutter Speed Priority, agar kamera dapat menyeseuaikan settingan Apeture dengan Shutter Speed. Untuk settingan ISO bisa anda sesuaikan tergantung kondisi di lapangan.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
- Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20s
- Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30s sampai 1/50s
- Mobil: sekitar 1/50s
- Balapan motor/mobil : 1/100s sampai 1/200 detik
2. Zoom Blur
|
Sumber : https://farm4.static.flickr.com |
Untuk menghasilkan gambar seperti di atas, settingan yang di gunakan sama seperti No. 1 namun pada bagian ini rekomendasi Shutter Speed yang dapat anda gunakan adalah 1/10s sampai dengan 1/30s.
Catatan :
Usahakan untuk Shutter Speed tidak lebih dari 1/30s.
3. Light Painting
|
Sumber : https://c1.staticflickr.com |
Settingan yang digunakan untuk menghasilkan gambar seperti di atas sedikit berbeda dengan sebelumnya. Mode yang di gunakan pada bagian ini adalah mode Bulb (B), dimana pada mode ini Shuter Speed tidak di atur oleh kamera melainkan oleh alat yang bernama Shutter Release. Biasanya para Fotografer menggunakan Shutter Speed minimal 1/30s. Untuk nilai akhirnya mungkin tidak terhingga, tergantung Fotografer tersebut membutuhkan nya sampai berapa menit.
4. Milky Way
Untuk pengambilan gambar ini, peran ketiga elemen tadi sangat diperlukan. ISO, Apeture dan Shutter Speed sangat dibutuhkan sekali kerjasama nya. Untuk Settingan ISO, gunakan angka yang lebih besar, misalnya 1600 atau 3200, tapi usahakan untuk tidak menggunakan ISO dengan angka lebih besar, karena akan banyak Nois pada foto anda. Untuk Apeture, gunakan nilai f paling kecil, misalnya f/1.8 . Untuk Shutter Speed gunakan nilai Shutter terkecil, seperti 20s, 30s, 60s,dan 90s. Atau, anda bisa menggunakanan mode Bulb (B) agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Semoga artikel ini bisa menambah sedikit pengetahuan seputar
dunia fotografi secara teori. Silahkan kalian praktekan langsung agar bisa
mengetahui cara dan perbedaannya. Dengan praktek langsung kalian bisa lebih
banyak tahu tips, efek atau kendala dalam hal settingan Exposure.
0 comments:
Posting Komentar